Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Sistem Operasi - Linux Booting

Halo teman-teman semua, selamat datang kembali pada Web Blog kami, yaitu Awonapa Jr. Pada kesempatan ini kita akan sharing mengenai Sistem Operasi, Yaitu membahas Makalah Sistem Operasi Linux Booting.

Makalah Sistem Operasi - Linux Booting

Kuliah Sistem Operasi - Makalah Sistem Operasi - Linux Booting

  • Pastikan Sudah Ada Cover
  • Pastikan sudah ada Kata Pengantar
  • Sudah disiapkan Daftar Isi

Karena kita akan masuk langsung ke dalam BAB I. Jadi beberapa hal diatas harus disiapkan terlebih dahulu.

BAB I

Latar Belakang

Booting komputer merupakan proses penjadwalan awal saat komputer menyala sampai menampilkan sistem bios secara penuh terhadap perangkat windows. Dalam istilah sederhana dalam komputer boot berarti menjalankan komputer Boot. Setelah Power Komputer di hidupkan proses Boot berlangsung. Proses ini memuat petunjuk start up dari rom komputer di ikuti dengan me-load sistem operasi dari boot Disk.

Sebagai pengguna linux, mungkin sebagian besar dari kita tidak perduli dengan apa yang terjadi ketika booting linux berlangsung. Padahal, di dalam booting kita bisa melihat tentang sistem linux yang kita gunakan, bisa mengubah password, backup dan restore database, dan sebagainya. Maka dari itu tutorial ini mencoba menjelaskan apa yang terjadi di dalam linux ketika peristiwa booting itu berlangsung.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana proses booting?
  2. Dan pengertian saat proses booting

Tujuan

  1. Untuk mengetahui pengertian Booting
  2. Untuk mengetahui seperti apa proses booting

Metode Pustaka

Metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat,baik berupa buku maupun informasi di internet.

BAB II

1. Urutan Proses Booting

Saat komputer dihidupkan, processor menjalankan BIOS, dan kemudian BIOS melakukan POST (power-on-self test), yaitu memeriksa atau mengecek semua hardware yang ada. Kegiatan ini bisa dilakukan, jika setting BIOS benar.

BIOS akan mencari disk boot untuk menjalankan sistem operasi. Sistem operasi berjalan dan siap digunakan.

Proses Booting ada dua macam, yaitu :

  1. Cold booting, yaitu booting komputer dari keadaan mati.
  2. Warm booting, yaitu booting komputer pada saat komputer sudah hidup(mendapat suplai listrik)

Pada saat booting kita dapat melakukan interupsi untuk melihat/ mengatur konfigurasi BIOS. Caranya yaitu dengan menekan tombol Del atau tombol yang lain tergantung dari jenis BIOS-nya.

2. Proses Booting

Komputer terdiri dari sekelompok peralatan serta instruksi / program yang satu sama lainnya tidak bisa dipisahkan, baik diantara peralatan itusendiri maupun antara peralatan dengan instruksi / program. Semuanya merupakan satuan yang saling bekerja sama dan saling tergantung satu dengan lainnnya.

Ada tiga komponen utama dalam sebuah system komputer yaitu :

  1. Mikroprosessor / CPU (central Processing Unit )
  2. BIOS (Basic Input Output System)
  3. DOS (Disk Operating System

3. Penjelasan Linux Booting

  • mikroprosessor adalah otak dari komputer yang harus diberi petunjuk apa yang harus dilakukan.
  • Instruksi pertama kali diberikan oleh BIOS. Instruksi ini secara sistematis menguji semua komponen komputer, menginisialisasikan hardware, menentukan tipe dari Video Disley Adapter. Selanjutnya melacak EGA BIOS atau VGA BIOS. Jika ditemukan maka system BIOS akan di eksekusi.
  • Tahap beriktunya memerikas keberadaan disket di drive pertama, jika tidak ditemukan disket di drive pertama maka PC akan mengeksekusi program BASIC dari ROM (Read Only Memory).
  • Jika di drive pertama ada disket, maka BIOS akan memeriksa apakah disket tersebut mempunyai system operasi DOS, jika tidak ada, BIOS akan mencoba mencari informasi di harddisk.
  • Rangakaian proses ini disebut BOOTSTRAPPING atau proses BOOTING. Suatu algoritma penjadwalan CPU yang berbeda dapat mempunyai nilai yang berbeda untuk sistem yang berbeda. Banyak kriteria yang bisa dipakai untuk menilai algoritma penjadwalan CPU.

Kriteria yang digunakan dalam menilai adalah :

  1. CPU Utilization . Kita ingin menjaga CPU sesibuk mungkin. CPU utilization akan mempunyai range dari 0 sampai 100 persen. Di sistem yang sebenarnya ia mempunyai range dari 40 sampai 100 persen.

  2. Throughput . Salah satu ukuran kerja adalah banyaknya proses yang diselesaikan per satuan waktu. Jika kita mempunyai beberapa proses yang sama dan memiliki beberapa algoritma penjadwalan yang berbeda, throughput bisa menjadi salah satu kriteria penilaian, dimana algoritma yang menyelesaikan proses terbanyak mungkin yang terbaik.

  3. Turnaround Time . Dari sudut pandang proses tertentu, kriteria yang penting adalah berapa lama untuk mengeksekusi proses tersebut. Memang, lama pengeksekusian sebuah proses sangat tergantung dari hardware yang dipakai, namun kontribusi algoritma penjadwalan tetap ada dalam lama waktu yang dipakai untuk menyelesaikan sebuah proses. Misal kita memiliki sistem komputer yang identik dan proses-proses yang identik pula, namun kita memakai algoritma yang berbeda, algoritma yang mampu menyelesaikan proses yang sama dengan waktu yang lebih singkat mungkin lebih baik dari algoritma yang lain. Interval waktu yang diijinkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proses disebut turnaround time. Turnaround time adalah jumlah periode untuk menunggu untuk dapat ke memori, menunggu di ready queue, eksekusi CPU, dan melakukan operasi M/K.

  4. Waiting Time . Algoritma penjadwalan CPU tidak mempengaruhi waktu untuk melaksanakan proses tersebut atau M/K, itu hanya mempengaruhi jumlah waktu yang dibutuhkan proses di antrianready. Waiting time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan proses di antrian ready.

  5. Response Time . Di sistem yang interaktif, turnaround time mungkin bukan waktu yang terbaik untuk kriteria. Sering sebuah proses dapat memproduksi output di awal, dan dapat meneruskan hasil yang baru sementara hasil yang sebelumnya telah diberikan ke pengguna. Ukuran lain adalah waktu dari pengiriman permintaan sampai respon yang pertama diberikan. Ini disebut response time, yaitu waktu untuk memulai memberikan respon, tetapi bukan waktu yang dipakai output untuk respon tersebut.

  6. Fairness . Suatu algoritma harus memperhatikan pengawasan nilai prioritas dari suatu proses (menghindari terjadinya starvation CPU time).

  7. Efisiensi. Rendahnya overhead dalam context switching, penghitungan prioritas dan sebagainya menentukan apakah suatu algoritma efisien atau tidak. Sebaiknya ketika kita akan membuat algoritma penjadwalan yang dilakukan adalah memaksimalkan CPU utilization dan throughput, dan meminimalkanturnaround time, waiting time, dan response time.

4. Proses Booting Pada Linux

  1. BIOS: Basic Input/Output System merupakan interface level paling bawah yang menghubungkan antara komputer dan periperalnya. BIOS melakukan pengecekan integritas memori dan mencari instruksi pada? Master Boot Record (MBR) yang terdapat pada floppy drive atau harddisk.

  2. MBR menjalankan boot loader. Di linux, boot loader yang sering dipakai adalah LILO (Linux Loader) dan GRUB (GRand Unified Boot loader). Pada Red Hat dan Turunannya menggunakan GRUB sebagai boot loader.

  3. LILO/GRUB akan membaca label sistem operasi yang kernelnya akan dijalankan. Pada boot loader inilah sistem operasi mulai dipanggil. Untuk mengkonfigurasi file grub, buka filenya di /boot/grub/grub.conf

  4. Setelah itu, tanggung jawab untuk booting diserahkan ke kernel. Setelah itu, kernel akan menampilkan versi dari kernel yang dipergunakan, mengecek status SELinux, menegecek paritisi swap, mengecek memory, dan sebagainya.

  5. Kernel yang dipanggil oleh bootloader kemudian menjalankan program init, yaitu proses yang menjadi dasar dari proses-proses yang lain. Ini dikenal dengan nama The First Process. Proses ini mengacu pada script yang ada di file /etc/rc.d/rc.sysinit.

  6. Program init kemudian menentukan jenis runlevel yang terletak pada file /etc/inittab. Berdasarkan pada run-level, script kemudian menjalankan berbagai proses lain yang dibutuhkan oleh sistem sehingga sistem dapat berfungsi dan digunakan. Runlevel adalah suatu parameter yang mengatur servis yang akan dijalankan misalnya single user, reboot, shutdown, dan sebagainya. Program yang mengatur runlevel ini adalah init yang terletak pada direktori /etc/inittab. Ini adalah file di /etc/inittab:

     

  7. Di file tersebut, dapat dilihat jenis-jenis runlevel. Ada 7 jenis runlevel yang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan yang selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:

    0: sistem halt
    1: Modus single user, untuk maintenance (backup/restore) dan perbaikan
    2: Multi user tanpa dukungan jaringan
    3: Multiuser dengan dukungan jaringan baerbasis console (text)
    4: Tidak digunakan
    5: Multiuser dengan dukungan jaringan berbasis grafis
    6: reboot

Baik teman-teman seperti itu adalah isi dari sekilas Makalah Sistem Operasi yang akan kami sharing pada kesempatan ini. Untuk teman-teman yang membutuhkan nya bisa mengunduh dengan klik link dibawah ini:

Unduh Makalah Melalui Google Drive

Atau bisa lihat Makalah di sini

Baik teman-teman cukup seperti itu yang bisa saya sampaikan, Terimakasih sudah membaca postingan ini. Semoga bermanfaat. Salam Semangat. Awonapa!

Tag Penelusuran

  • Makalah Process dan Linux Booting
  • Makalah Sistem Operasi
  • Makalah Sistem Operasi - Linux Booting

Posting Komentar untuk "Makalah Sistem Operasi - Linux Booting"